الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِالْأَمْوَالِ، وَأَبَاحَ لَنَا التَّكَسُّبَ بِهَا عَنْ طَرِيْقِ حَلاَلٍ، وَشَرَعَ لَنَا تَصْرِيْفَهَا فِيْمَا يُرْضِيْ الْكَبِيْرَ الْمُتَعَالَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ذُو الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَكْرَمُ النَّاسِ فِيْ بَذْلِ الدُّنْيَا عَلَى الْإِسْلاَمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا، أَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوْا اللهَ تَعَالىَ وَأَدُّوْا مَا أَوْجَبَ اللهُ عَلَيْكُمْ فِيْ أَمْوَلِكُمْ
Segala puji bagi Allah, Rabb sekalian alam,. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, shahabat. tabi'in, tabiut tabi'in dan kepada semua pengikutnya sampai akhir jaman.
Tak lupa khathib mengingatkan kepada diri sendiri dan jamaah semuanya, untuk selalu meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah. Karena dengan takwalah kedudukan manusia bisa mulia di sisi Allah.
Jamah yang berbahagia,
Kita ingat ada kisah saat Nabi Ibrahim saat dibakar oleh raja Namrud. Dikisahkan ada seekor burung pipit yang mencoba ikut memadamkan kobaran api yang membakar Nabi Ibrahim. Sontak saja perbuatan sang pipt ini mengundang geli dan ejekan burung pipit yang lain. Mereka berkata satu sama lain bahwa perbuatan burung pipit itu sia sia. Api yang berkobar hebat dan memang sudah dipersiapkan itu tidak akan bisa padam dengan percikan air dari seekor burung pipit.
Sebenarnya pipit pun sadar bahwa air yang dipercikkan dari mulutnya itu tidak akan bisa memadamkan kobaran api yang membakar Nabi Ibrahim. Namun ia tetap semangat dan tidak memerhatikan ejekan dari burung pipit yang lain.
Sama halnya cicak yang meniupkan udara ke kobaran api itu. Dengan setengah mati ia merayap mendekati api yang berkobar yang tengah membakar kekasih Allah Ibrahim.
Seekor binatang kemudian bertanya kepada cicak tersebut, “Untuk apa kamu merayap mendekati kobaran api tersebut dan membahayakan dirimu.”
Cicak itu pun kemudian menjawab, “Untuk meniup api yang tengah membakar tubuh Nabi Ibrahim agar semakin berkobar.”
“Tahukah kamu bahwa apa yang kamu lakukan itu tidak akan menghasilkan sesuatu kecuali kesia-siaan?” ujar binatang tersebut.
Cicak itu kemudian mengatakan “Yah, tapi dengan itulah aku menegaskan bahwa dipihak siapa aku berada.”
Maka Rosulullah bersabda,
عَنْ أُمِّ شَرِيكٍ – رضى الله عنها أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَمَرَ بِقَتْلِ الْوَزَغِ وَقَالَ « كَانَ يَنْفُخُ عَلَى إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ »
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh cicak. Beliau bersabda, “Dahulu cicak ikut membantu meniup api (untuk membakar) Ibrahim ‘alaihis salam,” (HR. Bukhari, no. 3359).
Dua kisah itu memberikan gambaran kepada kita bahwa bukan masalah besar kecilnya perbuatan seseoarang yang dilihat dan dinilai, tetapi keberpihakan kemanakah perbuiatan yang ia lakukan.
Jamaah yang Insya Allah dirahmati Allah
Sungguh Rasulullah bersabda, ''Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling menyayangi dan mengasihi adalah seperti satu tubuh, bila ada salah satu anggota tubuh mengaduh kesakitan, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.'' (HR Bukhari dan Muslim).
وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُن فِتْنَةٌ فِى ٱلْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ
Artinya: Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H dalam atau dikenal dengan Tafsir As Sa'dy mengatakan dalam tafsirnya:
FirmanNYa , “Jika kamu (hai kaum Muslimin) tidak melaksanakan,” yakni berwala’ (bersikap loyal) kepada orang-orang Mukmin dan berbara’ (anti dan berlepas diri) dari orang-orang kafir, di mana kamu berwala’ kepada mereka semua atau berbara’ dari mereka semua, atau kamu berwala’ kepada orang-orang kafir dan berbara’ dari orang-orang Mukmin, “niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” Hal itu menimbulkan dampak negative yang tak berbatas: bercampurnya kebenaran dengan kebatilan, Mukmin dengan kafir, lenyapnya banyak ibadah besar seperti jihad, hijrah, dan tujuan-tujuan syariat yang lain yang bisa lenyap jika orang-orang Mukmin tidak mengangkat orang-orang Mukmin sebagai wali.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Hari ini kita dihadapkan dengan tontonan kemanusiaan yang sangat mengerikan. Perang antara bangsa Palestina dan Zionis Israel. Bukan masalah tanah yang diperebutkan tetapi akidah yang ingin dihancurkan. Akidah bahwa Masjdil al Aqsha yang diberkahi ingin dihancrkan Yahudi. Karena kaum muslimin Palestina tidak rela. Hingga mereka lebih memilih mati dalam membela Palestina daripada hidup tapi harus menyerahkan Palestina dan al Aqsha kepada Yahudi Israel. Sehingga peperangan yang terjadi hakikatnya bukanlah perang memperebutkan tanah tetapi perang akidah. Perang agama/ Pengorbanan muslim di Palestina pada hakikatnya melindungi umat Islam semuanya.
Karena itulah Isreal bersama sekutunya berusaha untuk menghancurkan umat islam dan membumihanguskan Palestina. Bukan hanya kaum mujahidin yang mereka serang tetapi juga wanita anak anak dan orang orang lemah bahkan rumah sakit tempat orang orang yang tidak berdaya pun ikut di hancurkan.
Kita ingat, ketika seorang budak muslimah dari Bani Hasyim sedang berbelanja di pasar. Tiba tiba ada orang yang melecehkan muslimah ini. Jilbabnya dikaitkan dengan paku sehingga ketika dia berdiri tertariklah jilbabnya hingga terlihatlah sebagian auratnya.
Wanita itu lalu berteriak memanggil nama Khalifah Al-Mu'tashim Billah dengan lafadz yang legendaris: "waa Mu'tashimaah!" yang juga berarti "di mana kau Mutashim...tolonglah aku!"
Setelah mendapat laporan mengenai pelecehan ini, maka sang Khalifah pun menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Ammuriah (Turki).
Seseorang meriwayatkan bahwa panjangnya barisan tentara ini tidak putus dari gerbang istana khalifah di kota Baghdad hingga kota Ammuriah (Turki), karena besarnya pasukan.
Catatan sejarah menyatakan bahwa ribuan tentara Muslim bergerak di bulan April, 833 Masehi dari Baghdad menuju Ammuriah. Kota Ammuriah dikepung oleh tentara Muslim selama kurang lebih lima bulan hingga akhirnya takluk di tangan Khalifah al-Mu'tasim pada tanggal 13 Agustus 833 Masehi.
Sebanyak 30.000 prajurit Romawi terbunuh dan 30.000 lainnya ditawan. Pembelaan kepada muslimah ini sekaligus dimaksudkan oleh khalifah sebagai pembebasan Ammuriah dari jajahan Romawi.
Setelah menduduki kota tersebut, khalifah memanggil sang pelapor untuk ditunjukkan dimana rumah wanita tersebut, saat berjumpa dengannya ia mengucapkan "Wahai saudariku, apakah aku telah memenuhi seruanmu atasku ?". Dan sang budak wanita inipun dibebaskan oleh khalifah serta orang romawi yang melecehkannya dijadikan budak bagi wanita tersebut.
Hari ini bukan hanya seorang muslimah tapi ribuan muslimah dan anak anak di Palestina berteriak memanggil minta pertolongan. Dimanakah kaum muslimin? Tolonglah kami. Kehormatan kami dilecehkan. Anak dan suami kami dibunuh. Rumah rumah kami dihancurkan. Wahai kaum muslimin tolong kami. Dimana kegagahan kalian.
Jamaah yang berbahagia,
Itulah sikap sang khalifah ketika ada seorang ya satu orang muslimah teriak minta tolong, maka dikerahkan pasukan untuk menolongnya.
Hari in bukan seorang tetapi ratusan bahkan ribuan wanita dilecehkan, orang orang lemah dihancurkan maka menolong mereka tentu menjadi kewajiban. Karenanya, apapun yang bisa kita berikan, berikanlah. Ingat itu semua akan menunjukkan keberpihakan kita, pada kebenaran atau pada kebatilan.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
الَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَعَلَىخُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِمْ وَطَرِيْقَتِهِمْ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
اللهم اغفِرْ لِلْمُسْلِمينَ وَالمْسُلْماتِ والمؤمنينَ والمؤمناتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُم واَلأَمْوَاتِ
اللهمَّ انْصُرْ جُيُوسَ المُسْلِمِيْنَ وَعَسَاكِرَ المُوَحِّدِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعْدَاءَ الدِّينِ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إلي يَوْمِ الدِّينِ اللهُمَّ انْصُرْ دُعَاتَنَا وَعُلَمَائنَاَ المَظْلوُمِيْنَ تَحْتَ وَطْأَةِ الظالِمِين وَفِتْنَةِ الفَاسِقِينَ وَحِقْدِ الحَاقِدِيْنَ وَبُغْضِ الحَاسِدِين وَخِيَانَةِ المُنَافِقِيْنَ
اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تَحُولُ بِهِ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا ، وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا ، وَأَبْصَارِنَا ، وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا ، وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا ، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا ، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا ، وَلا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا ، وَلا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا ، وَلا مَبْلَغَ عِلْمِنَا ، وَلا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لا يَرْحَمُنَا
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلي خَيْرِ خَلْقِكَ وَأَفْضَلِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلي آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا
0 Comments :
Posting Komentar