Ia tahu dan sadar bahwa kematian selalu datang dalam keadaan baghtah, sekonyong konyong, kapan dan dimana saja. Sementara pada kondisi apa juga nyawa akan dicabut tidak ada yang mengetahuinya. Padahal kematian bukanlah akhir dari segalanya. Dia bahkan menjadi pintu gerbang pertama seseorang memasuki babak kehidupan yang sebenarnya. Tidak ada lagi amal. Yang ada hanyalah akibat dari amal yang kita lakukan di dunia. Satu diantara dua akan didapatkan manusia, yakni kebaikan sebagai balasan dari amal baik yang ia lakukan di dunia dan penderitaan sebagai balasan dari keburukan yang ia lakukan di dunia.
Padahal sebagai manusia, semua tak akan pernah luput dari dosa dan maksiat. Dosa dan kemaksiatan yang dlakukan terhadap Allah ataupun dosa terhadap sesama manusia.
Ingatlah, Allah Maha Besar. Allah Maha Agung. Allah Maha kasih dan sayang. Dia selalu menerima taubat seseorang atas segala dosa yang pernah ia lakukan.
Dalam QS. Az Zumar ayat 53 Allah berfirman yang artinya,
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dalam hadits arba’in ke 42, Rasulullah pernah bersabda,
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dia berkata: ‘Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah berfirman: ”Wahai Bani Adam, sesungguhnya jika engkau senantiasa berdoa dan berharap kepada–Ku niscaya Aku akan mengampunimu semua dosa yang ada padamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam kalau seandainya dosamu setinggi langit, kemudian engkau memohon ampun kepada– Ku, niscaya aku akan memberikan ampunan kepadamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam seandainya engkau menghadap kepada–Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi kemudian engkau berjumpa dengan–Ku dalam keadaan tidak menyekutukanKu dengan sesuatu apapun, niscaya Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. At-Tirmidzi).
Itulah kasih sayang Allah kepada kita semua. Jauh dari putus asa akan rahmat Allah, itulah yang harus kita lakukan. Senantiasa berdoa dan mohon ampunan kepada Allah serta menjauhi syirik, niscaya Allah akan mengampuni kita. Jangan tunda taubat, karena ada saat dinama pintu taubat sudah ditutup, yaitu saat nafas sudah ditenggorokan, sebagaimana tidak diterimanya taubat Firaun.
Ingatlah, setan itu tidak menang saat berhasil membuat manusia bermaksiat, karena masih ada kesempatan bagi manusia untuk bertaubat. Setan akan menang saat berhasil membuat manusia berputus asa dari kasih sayang dan ampunan Allah dengan memberikan keyakinan bahwa Allah SWT tidak akan mengampuni semua kesalahannya sampai manusia tersebut menemui kematiannya.
Semoga Allah menjadikan kematian kita husnul khatimah dan bersih dari dosa.
0 Comments :
Posting Komentar