Satu Diantara 2 Hal yang Bakal Didapatkan Manusia Setelah Kematiannya

Kematian menjadi keniscayaan manusia atau semua yang hidup. Kematian selalu datang dalam keadaan baghtah (sekonyong konyong) tidak ada tanda tanda yang mendahului. Sakit bukanlah tanda kematian sebab berapa banyak manusia yang sakit berbulan bulan bahkan bertahun tahun kematian tidak juga menghampirinya. Sebaliknya berapa banyak kematian menimpa seseorang tatkala dia sedang bersuka cita, berolah raga, ceramah bahkan saat orang sedang melakukan maksiat.

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (QS. Al Ankabut: 57).

Kematian ibarat tamu tak diundang. Ia datang kapan dan dimana. Tidak melihat usia seseorang. Kematian bisa terjadi pada anak-anak bahkan bayi, dewasa  maupun orang tua. Laki  laki dan perempuan. Datangnya pun selalu membuat orang terkejut bahkan ada orang yang meratapi dan tidak rela jika seseorang meninggal dunia. Tapi itulah kematian. Dia tidak peduli dengan semua itu. Kalau Allah sudah menghedaki kematian tidak bisa ditunda ataupun dimajukan.

Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata,  “Renungkanlah wahai manusia, (sebenarnya) kamu akan dapati dirimu dalam bahaya, karena kematian tidak ada batas waktu yang kita ketahui, terkadang seorang manusia keluar dari rumahnya dan tidak kembali kepadanya (karena mati), terkadang manusia duduk di atas kursi kantornya dan tidak bisa bangun lagi (karena mati), terkadang seorang manusia tidur di atas kasurnya, akan tetapi dia malah dibawa dari kasurnya ke tempat pemandian mayatnya (karena mati). Hal ini merupakan sebuah perkara yang mewajibkan kita untuk menggunakan sebaiknya kesempatan umur, dengan taubat kepada Allah Azza wa Jalla. Dan sudah sepantasnya manusia selalu merasa dirinya bertaubat, kembali, menghadap kepada Allah, sehingga datang ajalnya dan dia dalam sebaik-baiknya keadaan yang diinginkan.” (Lihat Majmu’ fatawa wa Rasa-il Ibnu Utsaimin, 8/474).

Kematian bukan akhir dari segalanya. Bahkan dia adalah awal dari kehidupan yang sebenarnya. Ibarat pintu gerbang, kematian adalah pintu gerbang pertama untuk memasuki kehidupan yang sebenarnya, yaitu kehidupan di akhirat.

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ


Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS. Al Anbiya: 35)

Ada satu diantara dua hal yang akan didapatkan manusia setelah kematiannya, kalau tidak derita panjang yang kebahagiaan. Semua tergantung dari amal yang dilakukan di dunia. Amal amal tersebut akan menjadi teman yang akan menemani dia hingga datangnya hari kiamat. Amal baik akan menjadi sosok teman yang baik. Sebaliknya amal yang buruk akan menjadi sosok teman yang buruk dan  menakutkan.

Disamping itu di alam barzakh, alam setelah kematian, manusia akan diperlihatkan kedudukannya ketika hari kiamat. Hawa dari surga akan terasa di alam barzakh bagi manusia yang mendapatkan  nikmat. Hawa neraka pun akan terasa pada orang yang mendapatkan siksa alam barzakh. Sekali lagi semua tergantung dari pokal atau amal perbuatan manusia di dunia.

Semua kembalinya kepada manusia itu sendiri. Sebab kehidupan di dunia itu adalah pilihan. Kebahagiaan dan penderitaan yang panjang di alam barzakh itu pilihan. Jika Anda memilih kebahagiaan, ada konsekuensi yang dituntut. Demikian juga ketika kita menghendaki penderitaan Anda pun bebas berbuat.

Lihat Video Singkat Tentang Kematian

About Al Inshof

Al Inshof adalah blog yang memberikan kejernihan dalam menimbang hidup. Islam adalah agama tengah tengah. Tidak berlebih lebihan namun juga tidak menyepelekan.

0 Comments :

Posting Komentar