Kepedullian Seekor Burung Pipit dalam Memadamkan Kobaran Api

Api itu menjilat njilat. Nyala panasnya membakar bukan hanya kayu yang sengaja disediakan tetapi juga membuat suasana panas udara di sekirnya.

Nampak Seekor burung pipit merasa simpati akan nasib Nabi Ibrahim a.s. la ingin membantu Nabi Ibrahim, lalu ia terbang rendah untuk mencari air.

Setibanya di sebuah anak sungai, burung pipit menyedot dan menyimpan air di dalam paruhnya. Perbuatan burung pipit diejek oleh burung-burung yang lain.

Perbuatan burung pipit ini mengundang senyum sinis dan ejekan dari burung pipit yang lain. Heran dan menggelikan menurut mereka. Mana mungkin air yang dibawa dengan paruhnya itu akan memadamkan api yang berkobar.

Namun berbeda dengan burung pipit yang mencoba membantu memadamkan api yang digunakan untuk membakar Nabi Ibrahim AS, ia yakin bahwa bantuan kecilnya ini tidak bisa memadamkan api yang berkobar. Namun ia tetap semangat dan tidak memerhatikan ejekan dari burung pipit yang lain.

Tidak berapa lama akhirnya atas kuasa Allah, api tersebut padam dan Nabi Ibrahim keluar darinya tanpa luka sedikit pun.

Sahabat al Inshof semuanya, hari ini Yahudi laknatullah 'alaihim mencoba menghanguskan kota Palestina. Ia hancurkan sehancur hancrnya. Bukan bangunan warga saja namun fasilitas umum yang di sana berkumpul para pengungsi, orang tua wanita dan anak anak. Selain itu orang lemah lainnya yang sedang dirawat dihujani dengan bom bom. Ya, rumah sakit pun menjadi sasaran penyerangan mereka. Hingga ribuan korban meninggal dunia. Semoga mereka syahid dan mendapat kehidupan yang lebih baik di sana, di sisi Allah.

Dalam suasana seperti itulah kaum muslimin di Palestina hidup. Air bersih dan penerangan sangat sulit mereka dapatkan. Bahkan sekedar untuk mencari tempat yang nyaman dan aman tidak bisa mereka lakukan. Tidak ada tempat yang aman bagi mereka. Anak anak menjerit merintih sakit dan memanggil manggil nama ayah dan ibunya. Tapi tidak ada jawaban yang mereka dapatkan kecuali dentuman suara bom dan jeritan orang orang yang sekarat. Mereka memanggil.

Padahal dulu di masa Rasulullah ketika ada seorang wanita yang ditarik hijabnya hingga terbukalah auratnya, Rasulullah bersama pasukannya lantas mengepung mereka dengan ketat dan hampir saja semua kaum laki laki bani Qoinuqa dihukum mati karena perbuatan mereka melecehkan seorang wanita muslimah. Ya satu orang muslimah yang dilecehkan dan berteriak (meminta tolong) sudah cukup menggerakkan Rasulullah dan kaum muslimin membelanya. 

Lalu bagaimana sekarang. Bukan hanya seorang tapi beribu ribu muslim dan muslimah menjerit minta tolong karena kebiadaban kaum Yahudi Israel. 

Tidakkah kita mendengar Rasulullah mengecam umat Islam yang tidak peduli nasib saudara seiman.

من لا يهتم بأمر المسلمين فليس منهم

“Barangsiapa yang tidak peduli urusan kaum Muslimin, Maka Dia bukan golonganku.” (Al-Hadits).

Karenanya, berikan dan tunjukkan kepedulian kita kepada kaum muslimin khususnya di Palestian. Meski seandainya kita tidak menolong pun Allah pasti akan menolong mereka. Bukan besarnya tetapi keikhlasan dan keseriusan kita terhadap kaum muslimin ini semoga menjadi hujjah di hadapan Allah bahwa kita peduli dengan kaum muslimin lainnya. Kalaulah tidak dengan harta minimal doa kita lantunkan untuk mereka.

About Al Inshof

Al Inshof adalah blog yang memberikan kejernihan dalam menimbang hidup. Islam adalah agama tengah tengah. Tidak berlebih lebihan namun juga tidak menyepelekan.

0 Comments :

Posting Komentar