Kebodohan, Pintu Setan dalam Menjebak Manusia

 

Awal dari Semua Pintu

Pintu masuk yang paling lebar dan mulus adalah kebodohan. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa seluruh pintu masuk yang lain berawal dari sini. Setan memperlakukan orang yang bodoh terhadap agama seperti seorang anak memainkan bola mainannya. Dia bisa memainkan sesuka hatinya. Setan bisa menggiringnya ke arah manapun ia menghendaki. Jurang kesyirikan, kekufuran, atau dosa-dosa besar.

Orang yang bodoh tidak mengetahui pintu setan dan strateginya. Tidak pula bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk. Kadang kebenaran dianggapnya sebagai kebathilan dan sebaliknya. Yang bid'ah dikiranya sunnah dan sebaliknya. Dan jalan ke neraka disangkanya jalan menuju surga maupun sebaliknya. Dialah orang yang paling merugi di dunia meskipun dia mengira telah berbuat yang terbaik. Allah berfirman, 

"Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya." (QS. al-Kahfi: 103-104)

Melestarikan Kebodohan

Menghadapi orang yang bodoh terhadap Islam, setan hanya perlu menghalanginya dari belajar. Agar tetap lestari dan langgeng kebodohan yang disandangnya. Mungkin setan mendatangi orang yang telah lanjut usia dan mengatakan, "Usiamu telah terlanjur tua, apa tidak malu untuk belajar?" Makin minderlah orang itu untuk belajar. Padahal, menjadi orang tua yang mau belajar, jelas lebih baik dari orang tua yang rela dengan kebodohannya.

"Jika ada yang hendak mencari ilmu, setan akan berkata, "Jika kamu banyak mengetahui ilmu, semakin banyak tuntutan yang harus kamu kerjakan, tapi kalau kamu tidak tahu, maka itu menjadi udzur bagimu." Atau bisikan, "Buat apa kamu mencari banyak ilmu, paling paling kamu tidak mampu mengerjakannya!" Lalu setan menampilkan bayangan-bayangan kesulitan dalam menjalankan banyak perintah dan menjauhi larangan. Tetap bodoh akhirnya menjadi pilihan. Seseorang pernah berkata kepada Abu Hurairah, "Aku ingin belajar, tapi aku takut menyia-nyiakan ilmu." Beliau menjawab, "Cukuplah engkau dikatakan menyia-nyiakan ilmu jika tidak mau belajar."

Setan juga menjebak orang yang piawai dalam ilmu dunia agar meremehkan urusan agama. Menurutnya, mempelajari agama hanyalah tugas para du'at, mubaligh dan kyai. Maka tidak jarang kita lihat, seseorang yang mencari ilmu dunia tinggi-tinggi, dia merasa puas dengan ilmu agama yang dia pelajarinya di bangku SD. Bukan karena ketekunannya belajar ilmu duniawi dia tercela, namun peremehannya terhadap ilmu ukhrawi. Sedangkan Allah membenci orang yang ahli dalam hal dunia namun bodoh dalam urusan akhiratnya.

About admin

Al Inshof adalah blog yang memberikan kejernihan dalam menimbang hidup. Islam adalah agama tengah tengah. Tidak berlebih lebihan namun juga tidak menyepelekan.

1 Comments :

  1. Head Titanium Tennis racket with the best speed to
    We're proud to offer the latest Head Titanium Tennis racket with 2016 ford focus titanium the everquest titanium highest possible micro hair trimmer speed in the game. Rating: titanium jewelry for piercings 3.4 · ‎3,726 reviews · titanium plate flat iron ‎$29.99 · ‎Out of stock

    BalasHapus