Dari postingan sebelumnya kita telah mengenal bagaimana kesesatan syiah tatkala mensifati iman dan shahabat Ali, kita akan lanjutkan postingan hari ini. Semoga lebih menjelaskan dan menyakinkan para pembaca blog ini akan sesatnya syiah.
Selamat menyimak:
***
(4) Kaum Syiah beranggapan bahwa
Abu Bakar dan Umar r.a. itu kafir. Tapi di sisi lain kita dapati fakta
bahwa Ali r.a., -yang dianggap ma’shum oleh kaum syiah-, telah rela
dengan kekhilafahan keduanya, Ali r.a. juga membaiat mereka berdua, satu
demi satu, dan tidak pernah keluar dari pemerintahan mereka.
****
Fakta
ini melazimkan ke-tidak ma’shum-an Ali r.a., Mengapa? Karena ia telah
setuju dan bersedia membaiat dua orang yang menurut keyakinan mereka
adalah kafir, dholim, dan memusuhi ahlul bait. Padahal perbuatan
tersebut dapat merusak ke-ma’shum-an seseorang, karena sama saja
menolong orang yang dzolim dalam melakukan kedzolimannya, dan ini tidak
mungkin dilakukan oleh orang yang ma’shum.
Atau,
mereka akan mengatakan bahwa perbuatan tersebut benar, karena Abu bakar
dan Umar r.a. adalah kholifah yang mukmin, jujur, dan adil. Dan jika
fakta ini benar adanya, berarti kaum syiah telah menyelisihi imam mereka
dalam mengkafirkan, menghujat, melaknat dan tidak rela dengan
kekhilafahan keduanya.
Kenyataan
ini, tentunya membuat kita bingung sendiri, kita akan mengikuti jalan
siapa? jalan yang dipilih oleh Ali r.a. (yang ma’shum), atau kita akan
mengikuti jalan pengikutnya yang bergelimang kemaksiatan??!
****
(5) Setelah meninggalnya Fatimah r.a. Ali telah menikah dengan baberapa wanita, dan lahir dari mereka banyak anak, diantaranya:
****
Lahir dari rahim Ummul Banin binti Hizam: Abbas, Abdulloh, Ja’far, Utsman.
Lahir dari rahim Laila binti Mas’ud: Ubaidulloh dan Abu Bakar.
Lahir dari rahim Asma’ binti Umais: Yahya, Muhammad al-Ashghor, dan Aun.
Lahir dari Ummu Habib binti Robi’ah: Ruqoyyah dan Umar yang meninggal pada usia 35 tahun.
Lahir dari Ummu Mas’ud binti Urwah: Ummul Hasan dan Romlah al-Kubro.
Lihatlah
bagaiman Ali menamai Anaknya dengan Abu Bakar, Umar dan
Utsman. Pertanyaannya: Apakah seorang ayah akan memberikan nama kepada
buah hatinya dengan nama musuh bebuyutannya?! Apalagi jika ayah tersebut
adalah sang Ali r.a. [2]
Bagaimana
mungkin Ali r.a. menamai anak-anaknya dengan nama orang yang kalian
anggap sebagai musuhnya?! Apakah orang yang berakal mau menamai anak
kesayangannya dengan nama-nama musuhnya??!
***
(6) Pengarang kitab Nahjul Balaghoh -yakni
salah satu kitab sandaran kaum syiah- meriwayatkan, bahwa Ali telah
mengundurkan diri untuk menerima tampuk khilafah, ia mengatakan:
“Tinggalkan aku, dan carilah orang selainku”.[3]
****
Fakta
ini menunjukkan batilnya pemahaman syiah, mengapa?? Karena, bagaiamana
mungkin ia mengundurkan diri untuk menerima tampuk khilafah, padahal
menurut kalian, pengangkatan dirinya sebagai imam dan kholifah adalah
sebuah kewajiban dari Alloh, bahkan menurut anggapan kalian ia pernah
meminta kekhilafan tersebut kepada Abu bakar r.a.??!
***
(7) Kaum syiah beranggapan bahwa, Fatimah r.a. adalah buah hati Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- yang
di masa Abu Bakar r.a., telah dihinakan, dipatahkan tulang rusuknya,
hendak dibakar rumahnya, dan hendak digugurkan kandungannya yang dinamai
Muhsin!!
***
Pertanyaanya:
Dimanakah Ali saat terjadinya semua peristiwa ini??! Mengapa ia tidak
membela Fatimah, padahal ia adalah seorang yang dikenal sangat dan
sangat pemberani sekali??! Ini menunjukkan bahwa kabar tersebut,
hanyalah kebohongan yang disebar-sebarkan oleh syiah, untuk menghujat
ahlus sunnah… semoga Alloh membalas keburukan mereka dengan balasan yang
setimpal… amin.
Bersambung.....
0 Comments :
Posting Komentar