Kita keluarga dakwah kan? Pernahkah anda bertanya pada suami anda dengan kalimat seperti itu. Lalu jika pernah apa jawaban suami Anda. Bisa jadi suami anda akan mantab menjawab, iya! Kita keluarga dakwah. Sebab dia sudah punya visi jelas akan dibawa kemana pernikahannya.
Tapi bisa jadi jawaban suami anda hanya diam. Sambil bilang mungkin. Hah?ko cuman mungkin. Ya mungkin kita keluarga dakwah karena kita bertemu sebagai aktivis dakwah. Apalagi kita abis baca buku di jalan dakwah aku menikah. Tapi selama ini itu hanya simbol. Pada hakikatnya kita tdk pernah bicara dakwah. Ngenes.
Selain dua jawaban itu, malah bisa jadi suami akan menjawab dengan nada ketus, apa sih nanya kayak gitu. Kurang kerjaan banget. Tuh cucian numpuk. Sambil ambil ember dan menimba air. Kalau anda dapat jawban ini, maka itu artinya keluarga anda sedang kena virus berbahaya.
Dakwah adalah amunisi pasutri. Bagaimana mereka bertahan utk satu tujuan. Menjadikan dakwah sebagai pengingat, penguat, dan pengerat hati yg terpaut dalam ikatan suci.
Tapi bisa jadi jawaban suami anda hanya diam. Sambil bilang mungkin. Hah?ko cuman mungkin. Ya mungkin kita keluarga dakwah karena kita bertemu sebagai aktivis dakwah. Apalagi kita abis baca buku di jalan dakwah aku menikah. Tapi selama ini itu hanya simbol. Pada hakikatnya kita tdk pernah bicara dakwah. Ngenes.
Selain dua jawaban itu, malah bisa jadi suami akan menjawab dengan nada ketus, apa sih nanya kayak gitu. Kurang kerjaan banget. Tuh cucian numpuk. Sambil ambil ember dan menimba air. Kalau anda dapat jawban ini, maka itu artinya keluarga anda sedang kena virus berbahaya.
Dakwah adalah amunisi pasutri. Bagaimana mereka bertahan utk satu tujuan. Menjadikan dakwah sebagai pengingat, penguat, dan pengerat hati yg terpaut dalam ikatan suci.
0 Comments :
Posting Komentar