3 Siksaan Bagi Pemburu Dunia


Keinginan manusia tidak akan pernah ada habisnya. Manusia baru akan berhenti dalam berangan angan ketika ajal telah menjemputnya. Disitulah segala keinginan bahkan kenikmatan manusia terputus. Dan mulailah dia memasuki babak baru sekaligus babak awal dari kehidupan yang sesungguhnya yaitu kehidupan di alam barzakh. Di sana sudah tidak ada lagi kewajiban beramal. Yang ada adalah akibat dari amal yang dilakukannya di dunia. Apakah dia akan mendapatkan nikmat ataukah dia akan mendapatkan siksa?

Tunggu dulu, bagi para pemburu dunia, pemburu nikmat sesaat sebenarnya siksa itu sudah bisa dia rasakan ketika masih di dunia. Ya, tidak perlu menunggu meninggal dunia atau memasuki alam barzakh. Pemburu dunia ini akan mendapatkan 3 hal yang merupakan derita dan siksaan bagi dirinya.

Yang pertama, Dia akan Disiksa dengan Kepayahannya Menmburu Dunia

Bagi dia, dunia adalah segalanya. Maka apapun akan dia upayakan untuk mendapatkan dunia tersebut. siang akan dijadikan malam dan malam akan dijadikan siang. Tidak ada waktu istirahat bagi dirinya. Konsentrasi pikirannya hanya pada dunia dan kehidupan di dunia. Waktu bagi dirinya harus menghasilkan apa yang harus didapatkan dari dunia. Kepayahan demi kepayahan akan dia dapatkan dan bisa jadi dia sendiri tidak bisa menikmati kehidupan dunia.

Yang Kedua, Dia Akan Takut Kehilangan Apa yang Telah Didapatkannya dari Dunia

Lihatlah kisah Firaun. Dia seorang raja. Titahnya akan dituruti pengikutnya. Bahkan ia menjadikan dirinya sebagai tuhan yang harus ditaati semuanya. Apa yang dia mau harus didapatkan. Ketika semua itu sudah terkumpul pada dirinya, ketakutannya akan kehilangan semuanya menyebabkan dia membunuh semua  bayi laki laki yang lahir. Yah, bayi laki laki yang lahir harus dibunuhnya karena ia tidak ingin ada di antara bayi laki laki tersebut nantinya akan menggulingkannya. Akan menghancurkannya.

Lihatlah dari kacamata normal. Betapa sebenarnya dia telah mengalami tekanan atau stress yang begitu hebat hingga ia harus melakukan kerusakan seperti  itu. Membunuh semua bayi laki laki yang lahir. Padahal nalar akan berkata bahwa bayi itu tidak bisa  melakukan apa yang dia takutkan. Kalau toh hal itu terjadi pasti menunggu waktu yang lama hingga bayi tersebut tumbuh menjadi seorang laki laki perkasa yang siap menggulingkan kekuasaanya.

Yang Ketiga, Kesedihanya Saat Apa yang Ia Takuti Menjadi Kenyataan

Harta yang dimiliki  manusia, yang dia upayakan memperolehnya dengan berbagai cara itu adalah titipan. Tidak ada yang mutlak miliknya. Sehingga kapan dan dimanapun pemilik hakikinya meminta kembali harta tersebut tidak akan bisa dia menghalanginya.

Ketika seorang pemburu dunia sudah mendapatkannya, ia dirundung ketakutan akan kehilangan apa yang telah didapatkannya. Dan rasa takut ini menjadi bencana manakala apa yang dia takuti itu  benar benar terjadi. Hartanya tiba tiba hilang oleh suatu sebab. Keluarga dan orang orang yang dicintainya tiba tiba pergi meninggalkannya. Pada saat itulah kesakitan akan dia rasakan. Bukan hanya masalah fisik tapi juga psikisnya. Sehingga tidak sedikit dari orang orang seperti ini yang lebih memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Ia pikir bahwa kematian akan mengakhiri deritanya. Padahal justru kematian adalah pintu  gerbang pertama orang tersebut mendapatkan kepedihan yang panjang tiada tara.

Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat sifat tercela itu.

About Al Inshof

Al Inshof adalah blog yang memberikan kejernihan dalam menimbang hidup. Islam adalah agama tengah tengah. Tidak berlebih lebihan namun juga tidak menyepelekan.

0 Comments :

Posting Komentar