Jakarta - Laga sepakbola antara Indonesia vs Malaysia memang selalu riuh rendah. Tak hanya di Indonesia, tapi juga Malaysia. Menjelang laga Indonesia Vs Malaysia di final SEA Games ke-26, media Malaysia juga meramaikan suasana. Ada opini yang cukup menohok suporter Indonesia dengan judul 'Shame on You'.
Tulisan opini itu dipublikasikan di harian berpengaruh Malaysia The Star. Tulisan berisikan keluh kesah terhadap suporter Indonesia, sebagai tuan rumah SEA Games tahun ini.
Adalah Wong Chun Wai, warga Malaysia yang menyampaikan unek-uneknya dan dimuat di koran tersebut pada 20 November 2011. Wong heran dengan sikap suporter Indonesia yang begitu mendiskriminasikan Malaysia di ajang SEA Games.
Padahal jelas, Indonesia sudah unggul jauh di perolehan medali dengan 100 emas, sedang Malaysia saja hanya mendapat 40 emas dan jauh tertinggal. Tetapi tetap Malaysia diperlakukan berbeda dengan negara lain.
"Seperti saat lagu kebangsaan Malaysia 'Negaraku' dikumandangkan. Suporter Indonesia menolak berdiri, bahkan menyembunyikan terompet," tulis Wong menyampaikan kekecewaannya.
Wong protes, jangankan atlet, awak media dari Malaysia pun mendapat perlakuan berbeda. Bahkan Wong dalam tulisannya mengutip ucapan seorang ofisial SEA Games yang mendiskreditkan awak media Malaysia.
"Ini semua orang Malaysia! Tak ada otak semua. Ini negara kami, kalau kalian tidak suka silakan pergi," ucap Wong menirukan ucapan ofisial Indonesia.
Wong menyesalkan perlakuan itu. Kenyamanan kubu Malaysia hilang. Bahkan, di setiap cabang olahraga, atlet Malaysia selalu menjadi sasaran caci maki pihak Indonesia.
"Setiap atlet Malaysia mendapatkan poin, mereka (suporter Indonesia) mengolok-ngolok. Kita tidak akan pernah lagi kepada semangat SEA Games 1959 di mana kompetisi dilandasi niat baik dan sportivitas," keluh Wong.
Di akhir tulisannya Wong kembali menyampaikan kritik pedasnya pada aksi-aksi suporter Indonesia yang dinilai sudah melampaui batas.
"Kemenangan penting tetapi itu bukan segalanya. Yang utama adalah kehormatan. Sikap kebencian yang dilakukan secara terbuka sama sekali tidak bisa diterima. Sikap suporter yang mengganggu kenyamanan sungguh memalukan, mereka tidak mengerti arti semangat persahabatan," tuturnya.
Benarkah tudingan-tudingan Wong itu? Sebaiknya, semua pihak tidak terprovokasi.
Tulisan opini itu dipublikasikan di harian berpengaruh Malaysia The Star. Tulisan berisikan keluh kesah terhadap suporter Indonesia, sebagai tuan rumah SEA Games tahun ini.
Adalah Wong Chun Wai, warga Malaysia yang menyampaikan unek-uneknya dan dimuat di koran tersebut pada 20 November 2011. Wong heran dengan sikap suporter Indonesia yang begitu mendiskriminasikan Malaysia di ajang SEA Games.
Padahal jelas, Indonesia sudah unggul jauh di perolehan medali dengan 100 emas, sedang Malaysia saja hanya mendapat 40 emas dan jauh tertinggal. Tetapi tetap Malaysia diperlakukan berbeda dengan negara lain.
"Seperti saat lagu kebangsaan Malaysia 'Negaraku' dikumandangkan. Suporter Indonesia menolak berdiri, bahkan menyembunyikan terompet," tulis Wong menyampaikan kekecewaannya.
Wong protes, jangankan atlet, awak media dari Malaysia pun mendapat perlakuan berbeda. Bahkan Wong dalam tulisannya mengutip ucapan seorang ofisial SEA Games yang mendiskreditkan awak media Malaysia.
"Ini semua orang Malaysia! Tak ada otak semua. Ini negara kami, kalau kalian tidak suka silakan pergi," ucap Wong menirukan ucapan ofisial Indonesia.
Wong menyesalkan perlakuan itu. Kenyamanan kubu Malaysia hilang. Bahkan, di setiap cabang olahraga, atlet Malaysia selalu menjadi sasaran caci maki pihak Indonesia.
"Setiap atlet Malaysia mendapatkan poin, mereka (suporter Indonesia) mengolok-ngolok. Kita tidak akan pernah lagi kepada semangat SEA Games 1959 di mana kompetisi dilandasi niat baik dan sportivitas," keluh Wong.
Di akhir tulisannya Wong kembali menyampaikan kritik pedasnya pada aksi-aksi suporter Indonesia yang dinilai sudah melampaui batas.
"Kemenangan penting tetapi itu bukan segalanya. Yang utama adalah kehormatan. Sikap kebencian yang dilakukan secara terbuka sama sekali tidak bisa diterima. Sikap suporter yang mengganggu kenyamanan sungguh memalukan, mereka tidak mengerti arti semangat persahabatan," tuturnya.
Benarkah tudingan-tudingan Wong itu? Sebaiknya, semua pihak tidak terprovokasi.
0 Comments :
Posting Komentar