AMBON (voa-islam.com) – Kota Ambon memanas akibat penganiayaan pemuda Muslim oleh oknum polisi Kristen hingga tewas.
Dani Polanunu, korban penganiayaan oknum polisi Kristen anggota Polantas Polres Ambon akhirnya tewas Sabtu siang (19/11/2011) pukul 13.00 WIT. Pemuda Muslim warga Waihong Ambon yang berusia 20 tahun ini menghembuskan nafasnya yang terakhir di Rumah Sakit Umum kudamati Ambon, setelah dirawat dalam keadaan koma selama lebih dari 30 jam.
Jenazah dibawa pulang kerumah duka sekitar pukul 14.00 WIT, disambut dengan isak tangis keluarga korban dan teriakan takbir oleh massa yang telah menunggu. Korban dikebumikan hari ini, Ahad (20/11/2011) pukul 10. 00 WIT di pemakaman Kebun Cengkeh Kecamatan Sirimau Ambon.
Peristiwa naas ini bermula pada hari Kamis (17/11/2011) pukul 21.30 WIT, ketika Dani bersitegang dengan temannya tentang masalah pembagian uang hasil kerja. Karena tidak ingin keributan berlanjut Dani lantas pergi memacu motornya melintas Jalan Sultan Baabullah Waihaong Ambon. Ketika sampai di dekat Hotel Abdul Ali, ada beberapa anggota Polisi lalu lintas (Polantas) Polres Ambon yang sedang melakukan razia.
Tak diketehui apa penyebabnya, tiba-tiba seorang polisi Kristen bernama Bripda Reza Patasik (33 tahun), melempar kursi kayu ke arah Dani. Lemparan oknum polisi Kristen tersebut mengenai kepala Dani dan menyebabkan ia hilang kendali dan terjatuh ke aspal. Motor yang dikendarai korban terlempar sejauh kurang lebih 15 meter membentur aspal. Korban pun terjatuh ke aspal.
Saat korban terkapar, dua orang anggota polisi lalu lintas bernama dan seorang lagi yang belum diketahui namanya mendatangi korban, bukan untuk menolongnya, tapi malah menghajarnya hingga babak belur. Dengan biadabnya dua anggota polisi Kristen tersebut memukul, menendang dan menginjak-injak Dani.
Setelah puas melakukan penganiayaan, kedua Polisi Nasrani tersebut meninggalkannya dalam keadaan terkapar dan terluka parah. Beberapa Pemuda yang berada tidak jauh dari tempat kejadian langsung datang menolong korban dan membawanya ke Rumah Sakit Umum di Kudamati. Korban langsung mendapatkan perawatan di Unit Gawat Darurat karena mengalami pendarahan dan mendapatkan bantuan pernapasan dengan tabung oksigen.
Akibat penganiayaan tersebut, persendian bahu Dani bergeser dari tempatnya dan lengannya patah. Di samping itu Kepala korban hancur dan mengalami pembengkakan.
Tak lama kemudian, berita penganiayaan pemuda Muslim di tangan oknum polisi Kristen ini menyebar ke seantero Ambon. Esoknya, Jum'at (18/11/2011) pukul 15.00 WIT terjadi ketegangan. Masyarakat Muslim Waihaong marah dan memblokir jalan Sultan Baabullah. Sempat terjadi konsentrasi massa Muslim di sekitar Waihaong sekitar 300 orang. Massa menuntut agar Polisi mengungkap kasus tersebut secara tuntas dan memproses hukum oknum polisi Kristen pelaku penganiayaan.
Di tempat terpisah, massa Kristen berkonsentrasi di tugu Trikora, Batu gantung dan Kudamati. Jumlah massa Kristen seluruhnya yang berkumpul di tiga tempat tersebut sekitar seribuan orang.
Ketegangan mereda setelah Wakil Walikota Ambon, Sam Latuconsina datang menenangkan massa yang berkumpul di Waihaong dan berjanji akan mengusut kasus ini sampai tuntas. Wakil Walikota Ambon juga mendatangi massa Kristen yang berkumpul di Tugu Trikora untuk menenangkan massa.
Berbagai sumber terpercaya, menjelaskan kepada voa-islam.com, bahwa kedua oknum polisi Kristen pelaku penganiayaan terhadap Dani Polanunu telah diamankan oleh Propam Polda Maluku. [taz, af]
0 Comments :
Posting Komentar