"Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku", demikian sebuah penggalan hadist qudsi, hadist yang matannya dari Alloh Subhanahu wata'ala. Artinya, jika seseorang berpasangka baik kepada Alloh maka Alloh akan mengabulkan apa yang ada dalam persangkaannya itu.
Nampaknya hal ini mudah tetapi ternyata untuk bisa berprasangka kepada Alloh tidak semudah yang kita pikirkan. Kenapa?
Ya, karena prasangka baik kepada Alloh hanya bisa dilakukan oleh orang - orang yang senantiasa berbuat ketaatan kepada Alloh. Sedangkan orang yang senatiasa berbuat maksiat dan bergelimang dalam dosa akan sulit berprasangka baik kepada Alloh.
Gambarannya demikian. Seorang yang senantiasa bergelimang dalam hal yang haram dalam berusaha memenuhi kebutuhannya, berarti saat itulah ia sudah su'udzan kepada Alloh. Karena dengan begitu berati dia tidak yakin bahwa Alloh bisa mencukupi kebutuhan hamba-Nya dengan hanya yang halal saja sehingga manusia harus mencari yang haram dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bagaimana pendapat Anda terhadap orang yang selalu berbuat kesalahan terhadap bosnya? Tentu kalau ia mengetahui bahwa bosnya tahu pelanggaran yang dilakukan, orang tersebut akan merasa bahwa apapun kebijakan yang dibuat bosnya untuk dirinya merupakan bentuk hukuman yang diberikan kepadanya. Lalu bagaimana jika yang dilanggar itu aturan Alloh, Dzat Yang Maha Tahu yang lahir maupun yang batin, yang sudah terjadi dan yang akan terjadi? Tentu, orang yang senantiasa berbuat maksiat, akan selalu su'udzan kepada Alloh. (wallohu a'lam bishshowwab)
0 Comments :
Posting Komentar